Doa Walimatul Haml terlengkap, doa saat mitoni
Doa walimatul haml adalah sebuah doa mulia yang sering dibaca dalam rangka mensyukuri anugerah kehamilan dan meminta perlindungan serta berkah dari Allah SWT. Dalam tradisi Islam, momen ini dianggap istimewa, karena kehamilan merupakan fase yang penuh dengan harapan, kebahagiaan, dan tantangan bagi calon orang tua.
Di dalam doa ini, terdapat ungkapan syukur atas karunia kehidupan yang sedang tumbuh, serta permohonan agar proses kehamilan berjalan lancar dan selamat hingga persalinan. Biasanya, doa walimatul haml dibacakan oleh keluarga, terutama oleh suami atau anggota keluarga terdekat, sebagai bentuk dukungan spiritual kepada ibu hamil.
Doa ini juga mencerminkan rasa getaran kasih sayang dan solidaritas dalam keluarga, mengingat bahwa setiap langkah dalam perjalanan kehamilan adalah sapaan manis dari Sang Pencipta. Dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, diharapkan pasangan suami istri dapat merasakan ketenangan dan kekuatan, serta siap menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.
Melalui doa walimatul haml, kita diingatkan akan pentingnya niat baik, harapan yang tulus, dan keyakinan bahwa setiap anak yang lahir adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Ini adalah momen yang indah untuk menguatkan ikatan keluarga sambil menyambut kehadiran anggota baru dalam kehidupan mereka.
Doa Walimatul Haml
Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh umat Islam di Indonesia ialah acara nujuh bulan atau dalam tradisi Jawa disebut mitoni atau tingkeban. Acara ini dilakukan pada saat usia janin memasuki umur 7 bulan.
Dalam acara ini biasanya para undangan diminta membaca Surat Luqman bersama-sama dan mendoakan janin yang sedang dikandung agar dilindungi oleh Allah hingga ia lahir, dan kelak menjadi anak yang saleh atau salehah.
Dan atau biasanya dibacakan Surat Yusuf dan Surat Maryam, dengan harapan agar anaknya akan lahir seganteng Nabi Yusuf dan atau secantik Siti Maryam.
Di akhir acara, biasanya tuan rumah akan menyuguhi tamu undangan dengan sekedah berupa makanan.
Contoh doa yang bisa dibacakan pada acara nujuh bulan ini bisa kita simak dalam karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo, dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 120:
اللَّهُمَّ يَا مُبَارِكُ بَارِكْ لَنَا فِي الْعُمُرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ اللهم يَا حَافِظُ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ وَ لَا تُقَدِّرْهُ سَقَمًا وَ لَا مَحْرُوْمًا اللَّهُمَّ صَوِّرْ مَا فِي بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ فِي قَلْبِهِ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللّهُمَّ طَوِّلْ عُمُرُهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ.
Allohumma Yaa Mubaarik, baarik lanaa fil ngumuri war rizqi wad diini wad dun-ya wal waladi. Alloohumma yaa Haafidzu, ihfadz waladii maa daama fii bathni ummihi wasyfihi manga ummihi Antasy syaafii laa syifaa-an illaa syifaa-uka wa laa tuqoddirhu saqoman wa laa mahruuman. Alloohumma showwir maa fii bathnihaa shuurotan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit fii qolbihi iimaanan bika wa bi rosuulika fiddun-ya wal aakhiroh. Allohumma thowwil ngumurohu wa shohhih jasadahu wa hassin khuluqohu wafshah lisaanahu wa ahsin shoutahu liqiroo-atil qur'aani wal hadiitsi bi jaahi sayyidil mursaliin.
Ya Alloh Sang Pemberi Berkah, berkahi kami dalam umur, rizqi, agama, dunia, dan anak. Ya Alloh Sang Penjaga, jaga anakku selama dia berada di perut ibunya, beri kesehatan pada dia dan ibunya. Engkau Sang Pemberi Kesehatan. Tiada kesehatan kecuali dari-Mu, tiada yang bisa mentakdirkan sakit dan bahaya. Ya Alloh, bentuklah janin yang ada di perut ibunya dengan rupa yang baik, indah, dan sempurna. Tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat. Ya Alloh, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan akhlaknya, fasihkan lisannya, merdukan suaranya untuk membaca Al-Qur'an yang mulia dan hadits, dengan berkah derajat sang penghulu para utusan.